Yayasan Nurul Huda Singaraja Gelar Penguatan Peran Guru Melalui Kurikulum Berbasis Cinta

Administrator
11 Juli 2025 52 x Berita

Singaraja, 10 Juli 2025 – Yayasan Nurul Huda Singaraja kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan  bagi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) di bawah naungannya. Kegiatan yang berlangsung di Musholla Nurul Huda Singaraja pada Kamis, 10 Juli 2025. Bapak Mohammad Syukri, M.Pd., Pengawas Madrasah Kantor Kemenag Kabupaten Buleleng, dengan tema "Penguatan Peran Guru Melalui Kurikulum Berbasis Cinta" menjadi narasumber pada kegiatan tersebut.  

Pada sesi ini, Bapak Mohammad Syukri, M.Pd., membawakan materi yang segar dan relevan dengan tantangan pendidikan saat ini. Dengan tema "Penguatan Peran Guru Melalui Kurikulum Berbasis Cinta", beliau memaparkan konsep kurikulum yang tidak hanya berfokus pada aspek kognitif, tetapi juga menekankan nilai-nilai kasih sayang, empati, dan penguatan karakter peserta didik.  

Dalam paparannya, Bapak Syukri menjelaskan bahwa Kurikulum Berbasis Cinta adalah pendekatan pendidikan yang menempatkan siswa sebagai subjek pembelajaran yang utuh. "Guru tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi juga harus mampu menciptakan lingkungan belajar yang penuh cinta dan penghargaan. Ini akan memicu motivasi intrinsik siswa untuk belajar dan berkembang," ujarnya.  

Beliau juga menyoroti pentingnya guru memahami latar belakang dan kebutuhan individual siswa. "Setiap anak unik, dan kurikulum harus fleksibel untuk mengakomodasi keberagaman tersebut. Guru yang penuh cinta akan mampu melihat potensi setiap anak dan membimbing mereka sesuai dengan bakat dan minatnya," tambahnya.  

Dalam sesi pembinaan tersebut, Bapak Syukri menekankan pentingnya penerapan Kurikulum Berbasis Cinta dalam praktik mengajar sehari-hari. Beliau menjelaskan bahwa pendekatan ini menuntut guru untuk menciptakan suasana pembelajaran yang lebih humanis dan menyentuh aspek emosional peserta didik.

Menurutnya, esensi dari kurikulum ini terletak pada bagaimana guru mampu membangun komunikasi yang efektif dengan siswa, menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, serta mengembangkan sistem evaluasi yang komprehensif. Hal ini dimaksudkan agar proses pembelajaran tidak hanya berfokus pada pencapaian akademik semata, tetapi juga pada pengembangan karakter dan potensi peserta didik secara utuh.

Bapak Syukri mencontohkan berbagai situasi nyata di kelas yang menunjukkan bagaimana pendekatan berbasis cinta ini dapat diimplementasikan. Mulai dari cara berinteraksi dengan siswa, merancang kegiatan pembelajaran, hingga melakukan penilaian yang lebih holistik. Beliau menegaskan bahwa perubahan kecil dalam pola asuh dan pendekatan mengajar dapat memberikan dampak besar terhadap motivasi dan perkembangan peserta didik.

Pemaparan ini memberikan perspektif baru bagi para guru tentang pentingnya menyeimbangkan antara tuntutan kurikulum formal dengan kebutuhan emosional siswa. Dengan demikian, diharapkan tercipta proses pembelajaran yang tidak hanya efektif secara akademik tetapi juga bermakna bagi kehidupan peserta didik 

Pembinaan berlangsung interaktif, dengan banyak guru yang antusias mengajukan pertanyaan dan berbagi pengalaman. Salah satu peserta, Ibu Sarifah, guru MI Nurul Huda, menyatakan, "Materi hari ini sangat menyentuh hati. Saya sadar bahwa menjadi guru tidak hanya tentang mengajar, tetapi juga tentang bagaimana kita mencintai dan memahami setiap siswa dengan sepenuh hati."  

Kegiatan ditutup dengan pemberian cenderamata kepada kedua narasumber sebagai bentuk apresiasi dari Yayasan Nurul Huda Singaraja. Pemberian kepada Bapak Mohammad Syukri diserahkan oleh Bapak Andi Rishadi, S.Kom, yang mewakili yayasan. Dalam sambutannya, Bapak Andi menyampaikan terima kasih atas ilmu yang telah dibagikan dan berharap agar seluruh GTK dapat mengaplikasikan materi tersebut dalam keseharian mengajar.  

Kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan baru, tetapi juga memotivasi para guru untuk terus berinovasi dalam mendidik dengan pendekatan yang  penuh cinta. Yayasan Nurul Huda berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan profesionalisme GTK melalui program pembinaan berkelanjutan, demi terwujudnya pendidikan yang holistik dan berkualitas.  


Kegiatan MINUHA

Berita Terpopuler

Kolom Komentar


Berikan Komentar

Alamat Email anda tidak akan ditampilkan. Wajib diisi untuk kolom *